Siapa
yang tidak merasakan perubahan zaman? Tentu jawabannya mengatakan ya. Hal
tersebut terkhusus pada kehidupan di kalangan remaja saat ini, banyak para
pemerhati maupun peneliti yang menyimpulkan bahwa perubahan yang terjadi akibat
modernisasi budaya barat dan canggihnya teknologi. Dari beberapa penyebab
perubahan gaya perilaku di kalangan generasi muda kemudian juga membawa dampak
kepada kehidupan berbangsa dan bernegara seperti contoh, banyaknya timbul kasus
tentang kekerasan di kalangan remaja dan perilaku menyimpang di kalangan
remaja.
Dalam
tulisan ini saya akan membahas beberapa kasus yang sedang hangat-hangatnya
terjadi di kota bengkulu. Dari pemberitaan media massa televisi menunjukan
bahwa adanya peningkatan terhadap kasus perilaku menyimpang di kalangan remaja
seperti perbuatan asusila. Mereka yang melakukan perbuatan asusila tersebut
tidak hanya umur 17 tahu ke atas akan tetapi umur yang baru menginjak belasan
tahun pun sudah berani melakukannya. Ini tentu membuat persoalan sosial yang
sedang bergolak di masyarakat dan menjadi tanggung jawab semua pihak terutama
pada orang tua si anak. Bagi mereka yang melakukan perbuatan asusila katakan
saja perbuatan mesum yang melakukan hubungan badan layaknya suami istri ini tidak
menghiraukan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Mereka seakan-akan
tidak memperdulikan peraturan yang dibuat guna kemaslahatan bersama. Hal ini
memang harus mendapat penanganan yang serius dari aparat penegak hukum guna
untuk memberikan efek jerah kepada pelaku dan bagi masyarakat yang lainnya. Nah
dari tadi sedikt terlupakan bahwa, selama ini peraturan yang dibuat hanya
berlaku pada pelaku yang melakukan perbuatan asuaila akan tetapi tidak ada
upaya yang dilakukan guna mencegah hal tersebut terulang lagi.
Mulai
dari sekarang dihimbaukan kepada seluruh kalangan remaja untuk bekerjasama
dalam memerangi virus asusila yang meresahkan masyarakat. Perbuatan semacam itu
tentu dilarang oleh agama dan peraturan yang berlaku di dalam masyarakat guna
untuk memberikn rasa aman dan tentram dalam bermasyarakat. Untuk mencegah hal
tersebut terulang banyak cara yang bisa kita lakukan diantaranya kita harus
memulai dari dalam diri kita sendiri yaitu dengan menajuhkan dari hal-hal yang
negatif seperti perbuatan asusila, dan narkoba dan selalu berpikir positif
dalam memandang masa depan yang lebih cerah. Sebuah bangsa akan maju apabila
nahkodanya mempunyai kemampuan yang handal dan terampil. Dan sudah barang tentu
bahwa generasi muda pada saat inilah yang akan mengendarai roda pemerintahan
dan membawa kemajuan kedepan, namun sangat diayangkan apabila para generasi
muda saat ini yang sudah membudayakan perilaku menyimpang tentu ini akan
merusak sebuah negara. Seperti pepeatah mengatakan bahwa sebuah bangsa maju
kedepannya itu ditentukan oleh generasi mudanya, jika rusak generasi mudanya
maka hancurlah bngsa tersebut dan sebaliknya jika baik generasi pemudanya maka
baik pula bangsanya.
Sebuah
perubahan berawal dari hal yang kecil, misalkan contoh adakah diantara kita
yang selalu melakukan pekerjaan yang tepat waktu “on time” sangat bagus sekali
apabila diantara kita selalu beperilaku sperti itu. Yang jadi masalah adalah
perilaku kita yang “selalu tidak tepat waktu” ini menjadi kebiasaan atau
buadaya? Sperti itulah yang terjadi di meja kekuasaan “birokrasi” saat ini,
semuanya mempunyai alibi tersendiri dari semua urusan yang mereka tangani.
Banyak yang mengatakan dari pihak birokrasi “kalau bisa diperlambat kenapa
harus dipercepat”. Sungguh selogan yang terucap ini seakan-akan menjadi senjata
ampuh bagi penguasa yang ada saat ini. ini cerita tampaknya sudah jauh dari
pembicaraan tadi, ini akibatnya apabilah keasyikan bercerita dalam memberi
penegetahuan kepada seluruh masyarakat.