berniat untuk mencari tugas di perpus itu
adalah alasanku, sesampai diperpus aku mencari buku yang ingin aku inginkan
yaitu buku-buku yang memuat teori komunikasi pembangunan. amat sulit sekali
untuk mencari itu???? capek ya capek karena terlalu lama menunggu teman yang
ingin ikut mencari buku teori komunikasi, dia itu namanya ikhsan. aku lihat jam
sudah menunjukan pukul 14.40 tapi kok belum datang juga, "san datanglah ke
perpus? dirimu sekarang dmna" ucapku saat mengirim sms dengannya. ditunggu
sebentar belum datang juga, dan aku memutukan untuk mencari sendiri buku-buku
rak buku yang tersusun rapi. memilih, memilah dan membuka satu persatu buku
yang berjudul komunikasi tapi tak satupun yang memuat teori yang aku inginkan.
"wadyuhhh ya allah dimana ya tempat tempat buku itu??", sembari
menggrutu di ruang rak buku.
alhamdulillah, kemudian aku melihat temanku
ikhsan datang mencari diriku. "san, aku disini,,,," panggilku kepada
ikhsan. "mengapa dirimu baru datang sekarang san??? padahal aku dari tadi
menunggu dirimu disini?," tanyaku pada ikhsan. "sorry man, aku tadi
nggak aktifkan hp man, karena masih di du orngag lagi shalat," kata
ikhsan. lebih lanjut, kami berdua mencari buku komunkasi secara bersama-sama,
tapi tidak juga ditemukan. satu persatu buku kubuka tapi tak ada juga yang
isinya memuat teori-teori yang ku cari. kemudian ku mencoba mencari buku
komunikasi ditempat rak yang lain, karena biasanya aku menemukannya dilain
tempat poadahal bukan tempat yang seharusnya. "man, uda ketemu belu buku
teori komunikasinya?,"tanya ikhsan padaku. dan aku jawab" belum san.
coba kita cari di rak yang lain, sipa tahu ada ditempat yang berbebeda."
ternyta kami tidak juga menemukannya. "man, aku duduk aja ya man, karena
aku uda kecapean. aku duluan duduk ya man?," kata ikhsan. "ya san,
duluanlah nanti aku nyusul kalau bukunya uda ketemu," jawabku. "ok.
man!," kata ikhsan.
tak lama kemudian aku masih melanjutkan
mencari buku, namuna pala daya ternyata belum saatnya untuk memenuhhi tugas
dosenku. ada yang membuat aku menjadi curiga, ketika tak sengaa berpaling
kesebelah kiri aku melihat ada salah asatu mahasis yang memasukan buku ke dalam
bajunya. sedikit demi sedikt aku perhatikan gerak-geriknya malakukan aksinya.
dia itu mahasiswa laki-laki yang dalam perkiraanku, dia itu masih duduk di
semester 2. ada rasa yang berbeda padaku saat itu, dimana aku merasa jadi
seorang pengintai atau kata orang itu namanya mata-mata. geak-gerikny terus
akau perhatiakan bagaina dia memasukan buku yang ingin diambilnya. rasa ingin
ketawa ada, ketiaka laki-lki itu merasa tidak nyaman meletakan buku d i dalam
bajunya, saat ia berjalanpu terlihat kaku. diam-diam aku berjalan sambil
memperhatiakan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. dari sudut rak buku yang
agak jauh darinya, kau melihat ia mengatur posisi buku yng dimsukan ke dalam
bajunya mitu. saat aku mencari buku yang ku cari tadi, tiba-tiba dia
menghilang, dan aku lansung mengikutinya dari belakang. sembari lewat ku
melihat ada dua buku yang dibacanya entah buku apakah itu, yangpastinya ia
telah melkukan kesalahan besar.
setelah itu, aku mendekati temanku ikhsan
untuk memberitahu kalau ada seeorang yang telah melekukan perbuatan tercelah
itu. "san, ada yang aneh disin san," ucapku pada ikhsan, "emang
apa yang aneh man, persaanku gak ada yang aneh?," kata ikhsan. "ada
pokonya san?'" tegasku pada ikhsan, "emang apa dulu man?," tanya
ikhsan lagi. "aku lihat mahasiswa yang mengambil buku kemudian dia masukan
ke dalam bajunya san, dan aku ikuti terus apa yang dia lakukan. ternya benar
dugaanku tidak salah, dia benar-benar ambil bku nitu sa," ceritaku lebih
lanjut pada ikhsan. "yang serius man?," tanya khsan. "ya aku
serius san." tegasku pada ikhsan.
tak lama kemudian ada ibu penjaga perpus
yang sedang berjalan disamping kami, lalu aku sedikit bergurau "buk, kalu
nyuri buku disini gratis buk ya?," tanyaku pada ibu. "apa?, ya kalau
pinjam boleh, mau nitip buku boleh dan kalu mau nyumbang buku juga boleh,"
kata ibu penjaga perpus. "tapi bukan itu maksudku buk,?" tanyaku
lagi. "emank apanya yang bukan?," kata ibu. "begini buk, tadi
itu saya melihat ada salah satu mahasiswa yang memasukan buku kedalam bajunya,
dan itu aku melihat dengan mata keplaku sendiri buk, tapi kita tidak bisa menuduhya
sembarangan telh melelakukan pencurian," tegasku pada ibu. " ya,
terima kasih ya nak kamu uda kasih tahu ibu. nanti saya selidiki dulu benar apa
nggak?," ucap ibu dengan serius. lalu, ibu itu pergi dan memberi tahu
dengan pegawai yang lainn untuk memprehatikan gerak-gerik mahasiswa yang
mencurigakan itu. ibu itu lansung dengan sengaja lewat untuk memastikan pa yang
telah dilazkukan oleh laki-laki itu tadi, nah saat ibu penjaga perpus lewat
laki-laki itu kemudian dengan gelisahnya membungkukan badan gar bisa bisa
menutupi buku yang dimasukaanya di dalam bajunya tadi. ternyata ibu yang lewat
tadi, tak kuasa menhan tawa karena melihat gerak-gerik laki-laki itu. lalu
mahasiswa itu melihat ke kiri dan ke kanan dengan persaan yang cemas, karena
dia sudah tahu ibu-ibu penjaga perpus memperhatikan posisi duduknya yang selalu
menahan buku yang ada di dalam bajunya itu.
ibu-ibu perpus pun mersa semakin penasaran
dan memperhatikan dikrinya darik dekat, seolah olah melihat-lihat buku apa yang
dibacanya. tampaknya mahsiswa itu sudah tidak nyaman lagi dengan kesalahan yang
telah ia lakukan itu, gelisah dan gelisah itulah yan g terjadi padanya. gerkan
tangan, kaki dan badan serta kepalnya yang sudah kebingungan bagaimana kalau
dirinya ketahuan melakukan hal tak terpuji itu. saat ku lihata da salah seorang
ibu yang duduk tepat di belakang laki-laki yang mencurigakan itu, ibu itu
sepertinya ketawa-ketawa tapi di dalam hati dan ibu itupun gelen-geleng kepala,
entah apa yang ada di dalam pikirannya.
dan pa yang terjadi dengan mhasaiswa yang mencurigakan
tadi, ia kemudia tengok kiri dan kenan merasa tak bersalah, lalu berdiri sambil
menekan buku yang ada di dalam bajunya gar tidak jatuh, nah kalau jatuh
alangkah malunya ya,,,. iapun berjalan memasuki ruang rak buku, tapi sampai
disan aku tak memperhatikannya lagi karena hanya berbincang-bincang dengan
temanku tadi, si ikhsan. nah, setelah selesai mengembalikan buku yang dibacanya
tadi mahasiswa itu kemudian membwa dua buah buku yang ingin ia pinjam, tapi
masih saja rasanya buku itu ada di dalam bajunya itu. dengan berjlan yang agak
membungkuk dan sedukit ketakutan, lalu ia lasung mendekati meja tempat
peminjaman buuku perustakaan unib. seusai meminjam buku iapun lansung
meninggalkan perpus dengan lankah-langkah kecil sambil enuruni anak tangga perpus
itu.
setelah ia turun, barulah aku dan temanku
ikut keluar dari perpustakaan dengan santai sambil membincangkan kejadian di
perpus tadi. kami pun begegas memngambil tas dan barang-barang untuk pregi dai
sana. dengan langkah yang santai kami kemudian menuruni anak tangga dengan
santai, dan perjalananku kemudian dilanjutkan ke gedung perkuliahanku yaitu
GB2.
(catatan cerita ini fakta, dan masih banyak
kekurnagn dalam penulisan terutama bahasa penghiburnya, sehingga dari diri saya
pribadi mengharapakan kritik dan saran yang membangun).....naskah asli belu ada
pengeditan!!!!!