Modus Pembobolan Kartu Kredit Transaksi Online


Seperti yang kita ketahui bahwa kartu kredit adalah alat pembayaran yang dikeluarkan oleh perbankan yang fungsinya untuk mempermudah transaksi. Melalui kartu kredit ini kita tidak perlu membawa banyak uang cash seperti zaman dahulu kala. Memang sih, kartu kredit tidak bisa digunakan di semua tempat dan kita hanya bisa bertransaksi ditempat-tempat tertentu. Biasanya tempat yang bisa transaksi menggunakan kartu kredit seperti di supermarket, restaurant, rumah sakit, dan toko-toko yang memang sudah menyediakan mesin EDC. 


Ok kita akan kembali ke inti pembahasan  di awal yakni modus pembobolan kartu kredit transaksi online. Sebenarnya  transaksi online dengan kartu kredit kita bisa menghemat biaya dan tenaga loh, kita tidak perlu keluar rumah dan jika transaksi dengan kartu kredit kita biasanya tidak dikenakan biaya tambahan. Namun, ada beberapa jenis transkasi yang dikenakan biaya tambahan. 

Apa sih data yang diperlukan transaksi online dengan kartu kredit? data yang diperlukan diantaranya nomor kartu, nama pemilik kartu, masa berlaku kartu, kode cvv atau cvc, terakhir OTP (one time password). Untuk itu, jika kita memiliki kartu kredit sangat disarankan menjaga kerahasiaan data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh pihak ketiga. Para pelaku kejahatan biasanya memanfaatkan data kartu kredit nasabah untuk bertransakasi online. Perlu diketahui bahwa ada beberapa transaksi online yang tidak mengharuskan verifikasi OTP, dengan demikian para pelaku bisa leluasa menggunakan data kartu kredit untuk bertransaksasi. 

Berikut kita bahas salah satu modus yang sering terjadi pembobol kartu kredit melalui transaksi online. Biasanya para pelaku akan melakukan transaksi online di beberapa toko online atau marchant yang memang tidak mengharuskan menggunakan OTP. Transaksi seperti itu seringkali terjadi dan membuat para korban menjadi panik karena merasa tidak melakukan transaksi tersebut. Jika transaksinya berhasil maka para pelaku akan melakukan transaksi kembali sampai limit kartunya habis. Modus berikutnya sebenarnya tidak jauh beda karena pelaku menginput data kartu. Namun yang lebih ekstrim lagi para pelaku mengetahui data pribadi pemegang kartu sperti nomor handphone. Jika para pelaku kejahatan mengetahui nomor handphone verifikasi OTP mereka akan menghubungi pemilik kartu dengan berbagai modus juga. Sebelum mereka menghubungi pemilik kartu mereka akan bertransaksi terlebih dahulu di toko online agar OTP bisa diterima oleh pemilik kartu. Setelah transaksi terjadi Adapun modus yang mereka lakukan yakni dengan berpura-pura mengaku dari pihak bank yang akan membantu mebatalkan atau meblokir kartu jika nasabah merasa tidak melakukan transaksi apapun. Tentu saja pemilik kartu yang tidak teliliti bisa terkecoh  oleh pelaku.

Yang mana pelaku menghubungi pemilik kartu dan menanyakan apakah "Bapak/Ibu" melakukan transkasi di toko "xxx" dan jika pemilik kartu mengatakan tidak ada transaksi tersebut maka pelaku berpura-pura  menawarkan bantuan bahkan ada yang memaksa untuk memberikan OTP dengan alasan agar transasksi dibatalkan atau diblokir. Jika pemilik kartu sampai memberian kode OTP maka secara otomatis transkasi akan dijalankan dan menjadi tanggung jawab pemilik kartu. 

Sebagai informasi saja bahwa pihak bank tidak perna meminta data pribadi nasabah saperti PIN, OTP, masa berlaku kartu dan CVV/CVC dengan alasan apapun dan jangan infokan ke siapa pun.

Nah, kurang lebih seperti itu modus yang sering dilakukan pelaku pembobol kartu kredit. Mulai dari sekarang kita harus berhati-hati jika ada yang mengaku dari pihak bank dan mengaku untuk meba
talkan dan memblokir kartu kredit. Bila terjadi seperti hal tersebut maka silakan segera telpon call center bank untuk memblokir kartu agar tidak disalahgunakan lagi oleh pelaku.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk " Modus Pembobolan Kartu Kredit Transaksi Online"